Mineral (seperti tembaga, besi, kalsium, kalium) adalah nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah tertentu (sering dalam jumlah kecil) untuk menjaga kesehatan. Seperti halnya vitamin, mineral adalah nutrisi penting untuk pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Mineral dan vitamin bertindak secara interaksi. kita perlu vitamin agar mineral dapat bekerja dan sebaliknya. Tanpa beberapa mineral atau vitamin, beberapa vitamin atau mineral tidak akan berfungsi dengan baik. Perbedaan terbesar antara vitamin dan mineral adalah bahwa mineral merupakan senyawa anorganik sedangkan vitamin organik.
Mineral dapat diklasifikasikan menurut jumlah yang dibutuhkan tubuh kita. Mineral utama (mayor) adalah mineral yang kita perlukan lebih dari 100 mg sehari, sedangkan mineral minor (trace elements) adalah yang kita perlukan kurang dari 100 mg sehari. Kalsium, tembaga, fosfor, kalium, natrium dan klorida adalah contoh mineral utama, sedangkan kromium, magnesium, yodium, besi, flor, mangan, selenium dan zinc adalah contoh mineral minor. Mineral minor tak kalah penting dibandingkan mineral utama. Kekurangan mineral minor akan menyebabkan masalah kesehatan yang juga serius.
Ketika pola makan kita sehat dan bervariasi, maka tubuh akan mendapatkan cukup mineral. Namun, bila pola makan tidak seimbang atau tubuh memiliki gangguan penyerapan mineral, maka tubuh dapat mengalami kekurangan mineral. Dalam kondisi tersebut, kita mungkin perlu mengambil suplemen mineral dan vitamin.
Kelor mengandung mineral Kalsium, Kromium, Tembaga, Fluorin, Besi, Mangan, Magnesium, Molybdenum, Fosfor, Kalium, Sodium, Selenium, Sulphur, Zinc. Berikut beberapa manfaat mineral yang terdapat pada kelor bagi kebugaran tubuh.
1. Kalsium,
Susu merupakan sumber kalsium yang paling kita kenal. Meminum susu secara teratur memastikan tubuh memiliki tulang yang kuat dan tumbuh dengan baik. Tulang terus tumbuh dan berkembang sampai usia kita 30 tahun. Setelah itu, pertumbuhan tulang tidak secepat penyusutannya. Jika tubuh tidak mendapatkan cukup kalsium, maka tulang akan keropos di usia 50 tahun. Kalsium dapat memperlambat proses ini.
Kalsium adalah mineral terbesar yang dibutuhkan tubuh. Sekitar 2-3 persen dari berat badan kita adalah kalsium, di mana 98% tersimpan di dalam tulang dan gigi dan 1% dalam darah. Selain untuk pemeliharaan tulang dan gigi, kalsium juga membantu kontraksi dan relaksasi otot, pembekuan darah, fungsi hormon, sekresi enzim, penyerapan vitamin B12 dan pencegahan batu ginjal dan penyakit jantung.
Kelor mengandung 440 mg/100 gram daun segar dan 2003 mg/100 gram daun kering. Kandungan itu 17 kali lebih banyak dibanding dibanding Susu dan 8,79 kali lebih banyak dalam bentuk bioavailable.
2. Tembaga,
Tembaga adalah trace element penting bagi kebanyakan hewan, termasuk manusia. Zat ini diperlukan untuk menyerap dan memanfaatkan zat besi. Tembaga terlibat dalam penyerapan, penyimpanan, dan metabolisme besi. Pengaruh tembaga pada kesehatan adalah sebagai bagian dari enzim. Gejala-gejala defisiensi tembaga mirip dengan anemia defisiensi zat besi. Tembaga dapat diserap oleh lambung dan mukosa usus kecil, namun sebagian besar diserap oleh usus kecil. Tembaga ditemukan dalam darah berikatan dengan protein.
Kelor mengandung tembaga 3.1 mg/100 gram polong, 1,1 mg/100 gram daun segar, 28 kali lebih banyak dibandingkan dengan jeruk, dan 1.85 lebih banyak yang disimpan dalam hati.
3. Besi,
Disimpan dalam hemoglobin (sel darah merah), zat besi membawa oksigen ke sel-sel tubuh dan membawa karbon dioksida keluar tubuh, mendukung fungsi otot, enzim, protein dan metabolisme energi. Kekurangan zat besi menyebabkan anemia, kelelahan, kelemahan, sakit kepala dan apatis.
Ada dua jenis zat besi dalam makanan: besi heme mudah diserap tubuh dan ditemukan dalam daging, unggas dan ikan. Besi non-heme lebih sulit diserap tubuh dan terdapat dalam tumbuh-tumbuhan seperti kacang-kacangan, brokoli, bayam dan kangkung. Tubuh dapat menyerap 20-40 persen besi dari sumber hewani dan 5-20 persen besi dari sumber nabati. Sayuran perlu lebih banyak dikonsumsi untuk mendapatkan zat besi yang dibutuhkan. Untuk meningkatkan penyerapan zat besi, kita perlu bantuan vitamin C.
Kelor mengandung zat besi sebanyak 28,2 mg/100 gram daun kering, 25 kali lebih banyak dibanding bayam, 3 kali lebih banyak dari kacang almond dan 1,77 kali lebih banyak banyak yang diserap ke dalam darah.
4. Mangan,
Mangan (manganese) adalah mineral penting yang diperlukan dalam jumlah kecil untuk memproduksi enzim yang diperlukan untuk metabolisme protein dan lemak. Zat ini juga mendukung sistem kekebalan tubuh dan keseimbangan gula darah serta terlibat dalam produksi energi sel, reproduksi, dan pertumbuhan tulang.
Kelor mengandung mangan sebanyak 1,06 mg/100 gram daun segar, 0,858 mg dalam 100 gram daun kering, 36 kali lebih banyak dibanding jeruk, 37 kali lebih banyak dibanding telur dan 1,63 kali lebih banyak yang disimpan dalam hati.
5. Magnesium,
Magnesium membantu mengatur kadar kalium dan natrium dalam tubuh, yang terlibat dalam pengendalian tekanan darah. Magnesium berperan penting dalam pemeliharaan jaringan gigi, tulang dan otot, mengatur suhu tubuh, produksi dan transportasi energi, metabolisme lemak, protein dan karbohidrat, kontraksi dan relaksasi otot. Sebagian besar magnesium disimpan dalam tulang dan gigi, sebagian lain di dalam darah dan otot. Jika Anda tidak memiliki cukup magnesium dalam darah, tubuh Anda akan mengambilnya dari tulang Anda, yang pada gilirannya juga dapat menyebabkan tulang keropos.
Kelor mengandung magnesium sebanyak 368 mg/100 gram daun kering, 4,6 kali lebih banyak dibanding bayam dan 24 mg/100 gram daun segar, 3,5 kali lebih banyak dibanding buah anggur merah, serta 2,20 kali lebih banyak bioavailable.
6. Fosfor,
Fosfor adalah sebuah mineral yang ditemukan dalam banyak makanan termasuk produk susu dan daging. Fosfor penting untuk tulang dan gigi yang kuat, serta untuk fungsi saraf yang tepat. Fosfor merupakan bagian dari kerangka struktural molekul biologis seperti DNA dan RNA. Sel-sel hidup juga menggunakan fosfor untuk transportasi seluler.
Fosfor biasanya ditemukan di alam bersenyawa dengan oksigen, sebagai fosfat. Kebanyakan fosfat dalam tubuh manusia terdapat di tulang, tapi fosfat yang mengandung molekul (fosfolipid) juga merupakan komponen dari membran sel dan kolesterol. Pada gizi manusia fospor berhubungan erat dengan kalsium, oleh karena calsium dan fospor sumber utamanya susu, merupakan pembentuk tulang, membutuhkan vitamin D untuk absorpsi dan keduanya sangat dipengaruhi oleh hormon paratiroid.
Kelor mengandung 204 mg fosfor dalam 100 gram daun kering dan 110 mg dalam 100 gram polongnya. Dalam berat yang sama, kandungan fosfor dalam daun kelor 4 kali lebih banyak dibanding bayam dan 1,5 kali lebih banyak dibanding susu.
7. Kalium,
Kalium (sering disebut juga potasium), natrium dan klorida adalah mineral yang larut dalam darah dan cairan tubuh lainnya. Mereka terpecah menjadi ion-ion. Ketiga mineral tersebut membuat cairan dalam tubuh Anda tetap konstan dan tidak berfluktuasi. ketiganya juga berperan penting dalam transportasi glukosa ke dalam sel dan pembuangan limbah, tekanan darah, transmisi impuls saraf, irama jantung dan fungsi otot. Kekurangan mineral-mineral ini menyebabkan mengantuk, kecemasan, mual, kelemahan, dan detak jantung tidak teratur.
Kelor kaya dengan kalium, terdapat 1324 mg kalium dalam 100 gram daun kering dan 259 mg dalam 100 gram daun segarnya. Kandungan kalium dalam kelor 15 kali lebih banyak dibanding pisang, 3,5 kali lebih banyak dibanding susu, dan 9 kali lebih banyak dari telur.
8. Selenium,
Kita membutuhkan selenium dalam jumlah kecil tetapi teratur untuk kesehatan liver (hati). Selenium banyak ditemukan dalam tanah, sehingga jumlah yang ditemukan dalam sayuran dan buah tergantung pada tempat penanamannya. Pengolahan tanah intensif memiliki selenium yang rendah.
Kelor mengandung 0,9 µg dalam 100 gram daun kering, meskipun kecil namun memiliki 17,60 kali efek antioksidan.
9. Zinc.
Zinc terdapat di semua sel tubuh, terutama pada kulit, kuku, rambut dan mata. Pada kaum pria, zinc juga disimpan pada prostat. Zinc berperan penting dalam sintesis DNA dan RNA, produksi protein, insulin dan sperma, membantu dalam metabolisme karbohidrat, lemak, protein dan alkohol, berperan dalam mengeluarkan karbon dioksida, mempercepat penyembuhan, pertumbuhan, perawatan jaringan tubuh, dan mendukung indera seperti penciuman dan perasa. Kekurangan zinc menyebabkan gangguan pertumbuhan, kehilangan nafsu makan, penyembuhan lambat, rambut rontok, libido seks rendah, kehilangan rasa dan bau dan kesulitan beradaptasi dengan cahaya malam.
Kelor mengandung 0,6 mg/100 gram daun segar, 6 kali lebih banyak dibanding almond dan 6.46 kali lebih diserap ke dalam darah.