Kelor Herbal Organik Super Nutrisi

Kelor herbal organik kaya gizi kaya vitamin | Super nutrisi superfood | Solusi malnutrisi | Kelor makanan obat , menyembuhkan berbagai macam penyakit secara alami , praktis, murah, aman dan menyehatkan

Kandungan Nutrisi Kelor - Moringa Oleifera

Kandungan nutrisi kelor diketahui berkali lipat dibandingkan bahan makanan sumber nutrisi lainnya. Kelor juga mengandung 46 antioksidan kuat untuk kesehatan tubuh.

Kapsul Daun Kelor Royal Moringa

Kapsul Serbuk Daun Kelor Royal Moringa adalah sediaan praktis untuk mendapatkan seluruh manfaat serbuk daun Kelor.

Serbuk Daun Kelor ROYAL MORINGA

Digunakan sebagai bahan makanan bernutrisi tinggi, untuk menjaga kebugaran dan berkhasiat penyembuhan. Penggunaan dicampurkan kedalam minuman dan makanan sehari-hari.

Moringa Green Tea (Teh Celup)

Moringa Green Tea, Melindungi dari kerusakan sel-sel tubuh akibat radikal bebas yang datang dari polusi udara, makanan berpengawet, junkfood dan bahkan sampah metabolisme tubuh itu sendiri.

KEZAI (MORINGA infused OLIVE OIL)

Mengandung anti-oksidan kuat yang melindungi kulit tubuh dari radikal bebas, paparan sinar matahari dan organisme yang merusak permukaan kulit. Kezai Kelor Zaitun.

Bahaya Kekurangan antioksidan

Diet rendah lemak dapat mengganggu penyerapan beta karoten, vitamin E, dan nutrisi lainnya yang larut dalam lemak. Buah-buahan dan sayuran adalah sumber penting dari vitamin C dan karotenoid. Biji-bijian dan minyak nabati berkualitas tinggi adalah sumber utama vitamin E.
Banyak zat nutrisi yang berasal dari tanaman disebut sebagai “fitonutrien”, atau “phytochemical”. Ini juga memiliki sifat antioksidan. Senyawa Phenolic seperti flavonoid merupakan bahan kimia tersebut yang ditemukan pada beberapa buah-buahan, sayuran, ekstrak teh hijau, daun kelor, dan banyak lagi lainnya.
Terlepas dari diet, tubuh juga memiliki beberapa mekanisme antioksidan yang dapat melindungi diri dari kerusakan sel yang disebabkan oleh radikal bebas. Enzim antioksidan-glutathione peroksidase, katalase dan superoksida dismutase (SOD) adalah enzim yang memiliki aktivitas kerja menangkal radikal bebas. Namun, untuk dapat bekerja sempurna mereka membutuhkan mikronutrien kofaktor seperti selenium, besi, tembaga, seng, dan mangan. Telah disebutkan bahwa asupan makanan yang tidak cukup mengandung mineral ini juga dapat menyebabkan aktivitas antioksidan dalam tubuh rendah.

Kandungan antioksidan dalam Kelor

Vitamin A, Vitamin C, Vitamin E, Vitamin K, Vitamin B (Kolin), Vitamin B1 (Thiamin), Vitamin B2 (Riboflavin), Vitamin B3 (Niacin), Vitamin B6, Alanin, Alpha-carotene, Arginine, Beta-carotene , Beta-sitosterol, Caffeoylquinic Asam, Campesterol, Karotenoid, Klorofil, Chromium, Delta-5-Avenasterol, Delta-7-Avenasterol, Glutathione, Histidine, Asam Indole Acetic, Indoleacetonitrile, Kaempferal, Leusin, Lutein, Metionin, miristat-Asam, palmitat-Asam, Prolamine, Proline, Quercetin, Rutin, Selenium, Treonin, Triptofan, Xanthins, Xanthophyll, Zeatin, zeaxanthin, Zinc.
Dengan mengkonsumsi kelor, kita membentengi tubuh dengan 46 senyawa antioksidan yang menangkal dan menetralisir radikal bebas sehingga terhindar dari dampak negatif yang ditimbulkan oleh radikal bebas tersebut.

Antioksidan menetralisir radikal bebas

Antioksidan dapat didefinisikan sebagai suatu zat yang dapat menghambat atau memperlambat proses oksidasi. Oksidasi adalah jenis reaksi kimia yang melibatkan pengikatan oksigen, pelepasan hydrogen, atau pelepasan elektron. Proses oksidasi adalah peristiwa alami yang terjadi di alam dan dapat terjadi dimana-mana tak terkecuali di dalam tubuh kita.
Antioksidan ini secara nyata mampu memperlambat atau menghambat oksidasi  zat yang mudah teroksidasi meskipun dalam konsentrasi rendah.  Antioksidan juga sesuai didefinisikan sebagai senyawa-senyawa yang melindungi sel dari efek berbahaya radikal bebas oksigen reaktif jika berkaitan dengan penyakit, radikal bebas ini dapat berasal dari metabolisme tubuh maupun faktor eksternal lainnya.
Antioksidan merupakan nutrisi alami yang ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran tertentu, dan telah terbukti dapat melindungi sel-sel manusia dari kerusakan oksidatif dan memberikan keuntungan lainnya, antara lain :
•    Menguatkan kekebalan tubuh agar tahan terhadap flu, virus, dan infeksi.
•    Mengurangi kejadian semua jenis kanker.
•    Mencegah terjadinya glukoma dan degenerasi makular.
•    Mengurangi risiko terhadap oksidasi kolestrol dan penyakit jantung.
•    Anti-penuaan dari sel dan keseluruhan tubuh.
Biasanya, tubuh memiliki sistem pertahanan alami untuk menetralisir radikal bebas agar tidak berkembang menjadi berbahaya. Namun, pengaruh lingkungan dan kebiasaan buruk seperti radiasi ultraviolet, polusi, kebiasaan mengkonsumsi “junk food” dan merokok, dapat membuat sistem pertahanan tubuh kewalahan menghadapi radikal bebas yang berjumlah besar.
Mengkonsumsi lebih banyak antioksidan membantu tubuh untuk menetralisir radikal bebas berbahaya. Antioksidan berperan menetralisir radikal bebas dengan “menyumbangkan” elektron sehingga membuatnya stabil. Diperkirakan ada lebih dari 4.000 senyawa dalam makanan yang berfungsi sebagai antioksidan. Yang paling banyak dipelajari adalah beta karoten (pro vitamin A), vitamin C, vitamin E, asam fenolik, selenium, klorofil, karotenoid, flavonoid, glutasion, koenzim Q10, melatonin dan likopen. Perlu dicatat bahwa vitamin A sendiri bukan antioksidan.


Radikal Bebas

Kelor mangandung 46 senyawa antioksidan kuat atau senyawa- senyawa dengan karakteristik antioksidan. Senyawa antioksidan ini dapat menetralisir radikal bebas yang merusak sel-sel dalam tubuh.
a.   Bahaya radikal bebas
Cara Kerja AntioksidanDarah kita setiap saat mengalirkan oksigen ke sel-sel tubuh. Oksigen membantu sel mengubah nutrisi menjadi energi. Dalam kondisi normal, molekul-molekul di dalam sel memiliki pasangan elektron yang lengkap sehingga stabil. Ketika melakukan kontak dengan oksigen, molekul itu teroksidasi sehingga kehilangan elektron. Molekul tidak stabil tersebut lalu berubah menjadi apa yang disebut radikal bebas. Jadi, radikal bebas adalah produk alamiah hasil metabolisme sel. Radikal bebas sama alamiahnya dengan kita menghirup udara.
Namun demikian, saat tubuh kita dipenuhi radikal bebas yang berlebihan, maka molekul yang tidak stabil yang berada didalam tubuh kita itu berubah bentuk menjadi molekul pemangsa. Mereka mulai bergerak liar dan menyerang bagian tubuh yang sehat maupun yang tidak sehat sehingga terjadi penyakit.
Berbagai penyakit telah diteliti dan diduga kuat berkaitan dengan aktivitas radikal bebas ini. Penyakit-penyakit tersebut mencakup lebih dari 50 kelainan seperti Stroke, Asma, Pankreatitis, berbagai penyakit radang usus, penyumbatan kronis pembuluh darah di jantung, penyakit parkinson, Sel Sickle Leukemia, Artritis rematoid, pendarahan otak dan tekanan darah tinggi, bahkan AIDS.
Sebagai molekul tidak stabil, radikal bebas selalu berusaha “menyerobot” elektron molekul lain di dalam tubuh untuk membuatnya stabil kembali. Hal ini dapat menghancurkan bangunan dan struktur sel-sel tubuh serta mengubah ukuran dan bentuk mereka. Bayangkanlah proses perusakan sel ini seperti perkaratan besi oleh oksigen yang menghancurkan bentuknya.
Kerusakan sel-sel tersebut pada akhirnya menimbulkan dampak merugikan bagi kesehatan. Berbagai penelitian menunjukan bahwa radikal bebas yang berlebihan dapat memicu dan memperparah penyakit jantung, penyakit infeksi, tumor dan kanker, penyakit mata (seperti katarak  dan glukoma), penyakit kulit (seperti alergi dan dermatitis), dan lainnya serta mempercepat proses penuaan.


Menurunkan Berat Badan

Banyak testimoni yang menyebutkan bahwa kelor dapat menurunkan berat badan, terutama dari konsumen produk berbahan 100 % serbuk daun kelor yang mengklaim dapat menurunkan berat badan.  Secara ilmiah dapat dijelaskan bahwa peran Kelor dalam upaya penurunan berat badan yang terutama karena tanaman tersebut rendah lemak dan memiliki kandungan nutrisi yang berkualitas tinggi.

Menurut The Moringa Tree of Life Organization, Kelor kaya dengan kandungan Vitamin B1, B2 dan B3, yang dibutuhkan tubuh untuk mengubah makanan menjadi energi daripada menyimpannya sebagai lemak. Vitamin B pada daun kelor juga membantu mencerna dan mengkonversi makanan untuk energi dan dapat meningkatkan metabolisme tubuh.  Faktor lainnya adalah karena daun Kelor dapat menurunkan kolesterol jahat dan berkurangnya kolesterol jahat berdampak pada menurunnya berat badan..

Sebagai suplemen diet penurun berat badan, daun kelor sering dimakan mentah sebagai lalaban, dijadikan campuran dalam minuman, dimasak dalam sayuran, sup, atau digunakan sebagai teh panas, minuman dingin, atau dikonsumsi dalam bentuk kapsul sebagai sumber  makanan dan sumber gizi.

Sebaiknya, mengkonsumsi Kelor dengan 3 bentuk penggunaan tersebut dalam satu hari dengan dosis yang bertahap. Misalnya, minum kapsul serbuk daun Kelor sebanyak 2-3 kapsul di pagi hari, mencampur 1 sendok teh serbuk daun kelor dalam makanan, dan minum teh Kelor hangat di malam hari.

Kelebihan dari serbuk daun kelor kering dapat disimpan di tempat kering selama bertahun-tahun tanpa takut rusak atau kehilangan kandungan nutrisinya. Serbuk ini juga dapat dikemas ke dalam kapsul gelatin untuk digunakan sebagai suplemen makanan. Penurunan berat badan dengan mengkonsumsi daun kelor dalam bentuk apapun, sebaiknya secara bertahap dan minum teh daun Kelor harian untuk asupan nilai gizi yang rendah lemak dan rendah kalori.

Disarankan agar selalu berkonsultasi dengan ahli kesehatan sebelum menggunakan daun Kelor untuk menurunkan berat badan. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua dokter pernah mendengar tentang khasiat kelor dan mengetahui hasil-hasil penelitian terakhir tentang khasiat dan manfaatnya, jadi jangan ragu untuk melakukan penelitian sendiri dengan mencobanya.  Mengapa ? karena Kelor adalah sumber gizi yang 100 % alami  dan merupakan makanan suplemen yang aman dan bersifat organik. Menjadi sehat adalah pilihan dan itu sangat tergantung dari bagaimana memenuhi kebutuhan nutrisi harian untuk tubuh.  Dan, Kelor menyediakan hampir semua kebutuhan nutrisi harian kita.

Salah satu produk kapsul serbuk daun Kelor, Moringa Zinga, mengklaim bahwa setelah beberapa hari mengkonsumsi kapsul serbuk daun kelor, kebanyakan orang mengalami: peningkatan energi, penurunan berat badan, kulit yang halus dan tampak sehat, mengurangi nyeri otot dan nyeri sendi, tidur nyenyak, nafsu makan berkurang, kadar gula darah yang seimbang, bebas alergi, kejernihan mental dan mengurangi kecemasan. Selain itu, serbuk daun kelor dalam bentuk kapsul juga memberi nutrisi dan meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan sirkulasi darah, meningkatkan pencernaan yang sehat, mempromosikan hati reguler dan fungsi ginjal, menurunkan kolesterol dan menormalkan tekanan darah. Semua manfaat di atas dapat ditemukan dalam serbuk daun Kelor yang 100% alami.

Klaim tersebut sangat masuk akal karena daun Kelor mengandung nutrisi yang paling ampuh dibanding daun pepohonan lainnya.  Daun Kelor mengandung lebih dari 46 antioksidan, 36 senyawa anti-inflamasi, semua 8 asam amino esensial, dan kaya akan Omega 3, Omega 6 dan minyak Omega 9. Selengkapnya lihat kandungan Nutrisi Kelor.  Selain itu, daun Kelor mengandung sumber klorofil tertinggi di kerajaan tanaman.


Mineral Dalam Kelor

Mineral (seperti tembaga, besi, kalsium, kalium) adalah nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah tertentu (sering dalam jumlah kecil) untuk menjaga kesehatan. Seperti halnya vitamin, mineral adalah nutrisi penting untuk pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Mineral dan vitamin bertindak secara interaksi. kita perlu vitamin agar mineral dapat bekerja dan sebaliknya. Tanpa beberapa mineral atau vitamin, beberapa vitamin atau mineral tidak akan berfungsi dengan baik. Perbedaan terbesar antara vitamin dan mineral  adalah bahwa mineral merupakan senyawa anorganik sedangkan vitamin organik.
Mineral dapat diklasifikasikan menurut jumlah yang dibutuhkan tubuh kita. Mineral utama (mayor)  adalah mineral yang kita perlukan lebih dari 100 mg sehari, sedangkan mineral minor (trace elements) adalah yang kita perlukan kurang dari 100 mg sehari. Kalsium, tembaga, fosfor, kalium, natrium dan klorida adalah contoh mineral utama, sedangkan kromium, magnesium, yodium, besi, flor, mangan, selenium dan zinc adalah contoh mineral minor. Mineral minor tak kalah penting dibandingkan mineral utama. Kekurangan mineral minor akan menyebabkan masalah kesehatan yang juga serius.
Ketika pola makan kita sehat dan bervariasi, maka tubuh akan mendapatkan cukup mineral. Namun, bila pola makan tidak seimbang atau tubuh memiliki gangguan penyerapan mineral, maka tubuh dapat mengalami kekurangan mineral. Dalam kondisi tersebut, kita mungkin perlu mengambil suplemen mineral dan vitamin.
Kelor mengandung mineral Kalsium, Kromium, Tembaga, Fluorin, Besi, Mangan, Magnesium, Molybdenum, Fosfor, Kalium, Sodium, Selenium, Sulphur, Zinc. Berikut beberapa manfaat mineral yang terdapat pada kelor bagi kebugaran tubuh.
1.     Kalsium,
Susu merupakan sumber kalsium yang paling kita kenal. Meminum susu secara teratur memastikan tubuh memiliki tulang yang kuat dan tumbuh dengan baik. Tulang terus tumbuh dan berkembang sampai usia kita 30 tahun. Setelah itu, pertumbuhan tulang tidak secepat penyusutannya. Jika tubuh tidak mendapatkan cukup kalsium,  maka tulang  akan keropos di usia 50 tahun. Kalsium dapat memperlambat proses ini.
Kalsium adalah mineral terbesar yang dibutuhkan tubuh. Sekitar 2-3 persen dari berat badan kita adalah kalsium, di mana 98% tersimpan di dalam tulang dan gigi dan 1% dalam darah. Selain untuk pemeliharaan tulang dan gigi, kalsium juga membantu kontraksi dan relaksasi otot, pembekuan darah, fungsi hormon, sekresi enzim, penyerapan vitamin B12 dan pencegahan batu ginjal dan penyakit jantung.
Kelor mengandung 440 mg/100 gram daun segar dan 2003 mg/100 gram daun kering.  Kandungan itu 17 kali lebih banyak dibanding dibanding Susu dan 8,79 kali lebih banyak dalam bentuk bioavailable.
2.     Tembaga,
Tembaga adalah  trace element  penting bagi kebanyakan hewan, termasuk manusia. Zat ini diperlukan untuk menyerap dan memanfaatkan zat besi. Tembaga terlibat dalam penyerapan, penyimpanan, dan metabolisme besi. Pengaruh tembaga pada kesehatan adalah sebagai bagian dari enzim. Gejala-gejala defisiensi tembaga mirip dengan  anemia  defisiensi zat besi. Tembaga dapat diserap oleh lambung dan mukosa usus kecil, namun sebagian besar diserap oleh usus kecil. Tembaga ditemukan dalam darah berikatan dengan protein.
Kelor mengandung tembaga 3.1 mg/100 gram polong, 1,1 mg/100 gram daun segar, 28 kali lebih banyak dibandingkan dengan jeruk, dan 1.85 lebih banyak yang disimpan dalam hati.
3.     Besi,
Disimpan dalam hemoglobin (sel darah merah), zat besi membawa oksigen ke sel-sel tubuh dan membawa karbon dioksida keluar tubuh, mendukung fungsi otot, enzim, protein dan metabolisme energi. Kekurangan zat besi menyebabkan anemia, kelelahan, kelemahan, sakit kepala dan apatis.
Ada dua jenis zat besi dalam makanan: besi heme mudah diserap tubuh dan ditemukan dalam daging, unggas dan ikan. Besi non-heme  lebih sulit diserap tubuh dan terdapat dalam tumbuh-tumbuhan seperti kacang-kacangan, brokoli, bayam dan kangkung. Tubuh dapat menyerap 20-40 persen besi dari sumber hewani dan 5-20 persen besi dari sumber nabati.  Sayuran perlu lebih banyak dikonsumsi untuk mendapatkan zat besi yang dibutuhkan. Untuk meningkatkan penyerapan zat besi, kita perlu bantuan vitamin C.
Kelor mengandung zat besi sebanyak 28,2 mg/100 gram daun kering, 25 kali lebih banyak dibanding bayam, 3 kali lebih banyak dari kacang almond dan 1,77 kali lebih banyak banyak yang diserap ke dalam darah.
4.     Mangan,
Mangan (manganese) adalah mineral penting yang diperlukan dalam jumlah kecil  untuk memproduksi  enzim yang diperlukan  untuk  metabolisme  protein dan  lemak. Zat ini juga mendukung sistem kekebalan tubuh dan keseimbangan gula darah  serta terlibat  dalam produksi energi sel, reproduksi, dan pertumbuhan  tulang.
Kelor mengandung mangan sebanyak 1,06 mg/100 gram daun segar, 0,858 mg dalam 100 gram daun kering, 36 kali lebih banyak dibanding jeruk, 37 kali lebih banyak dibanding telur dan 1,63 kali lebih banyak yang disimpan dalam hati.
5.     Magnesium,
Magnesium membantu mengatur kadar kalium dan natrium dalam tubuh, yang terlibat dalam pengendalian tekanan darah. Magnesium berperan penting dalam pemeliharaan jaringan gigi, tulang dan otot, mengatur suhu tubuh, produksi dan transportasi energi, metabolisme lemak, protein dan karbohidrat, kontraksi dan relaksasi otot. Sebagian besar magnesium disimpan dalam tulang dan gigi, sebagian lain di dalam darah dan otot. Jika Anda tidak memiliki cukup magnesium dalam darah, tubuh Anda akan mengambilnya dari tulang Anda, yang pada gilirannya juga dapat menyebabkan tulang keropos.
Kelor mengandung magnesium sebanyak 368 mg/100 gram daun kering, 4,6 kali lebih banyak dibanding bayam dan 24 mg/100 gram daun segar, 3,5 kali lebih banyak dibanding buah anggur merah, serta 2,20 kali lebih banyak bioavailable.
6.     Fosfor,
Fosfor adalah sebuah mineral yang ditemukan dalam banyak makanan termasuk produk susu dan daging. Fosfor penting untuk tulang dan gigi yang kuat, serta untuk fungsi saraf yang tepat. Fosfor merupakan bagian dari kerangka struktural molekul biologis seperti DNA dan RNA.  Sel-sel hidup juga menggunakan fosfor untuk transportasi seluler.
Fosfor biasanya ditemukan di alam bersenyawa dengan oksigen, sebagai fosfat. Kebanyakan fosfat  dalam tubuh manusia  terdapat di tulang, tapi fosfat  yang mengandung  molekul  (fosfolipid) juga merupakan komponen dari  membran sel dan kolesterol. Pada gizi manusia fospor berhubungan erat dengan kalsium, oleh karena calsium dan fospor sumber utamanya susu, merupakan pembentuk tulang, membutuhkan vitamin D untuk absorpsi dan keduanya sangat dipengaruhi oleh hormon paratiroid.
Kelor mengandung 204 mg fosfor dalam 100 gram daun kering dan 110 mg dalam 100 gram polongnya. Dalam berat yang sama, kandungan fosfor dalam daun kelor 4 kali lebih banyak dibanding bayam dan 1,5 kali lebih banyak dibanding susu.
7.     Kalium,
Kalium (sering disebut juga potasium), natrium dan klorida adalah mineral yang larut dalam darah dan cairan tubuh lainnya. Mereka terpecah menjadi ion-ion. Ketiga mineral tersebut membuat cairan dalam tubuh Anda tetap konstan dan tidak berfluktuasi. ketiganya juga berperan penting dalam transportasi glukosa ke dalam sel dan pembuangan limbah, tekanan darah, transmisi impuls saraf, irama jantung dan fungsi otot. Kekurangan mineral-mineral ini menyebabkan mengantuk, kecemasan, mual, kelemahan, dan detak jantung tidak teratur.
Kelor kaya dengan kalium, terdapat 1324 mg kalium dalam 100 gram daun kering dan 259 mg dalam 100 gram daun segarnya. Kandungan kalium dalam kelor 15 kali lebih banyak dibanding pisang,  3,5 kali lebih banyak dibanding susu, dan 9 kali lebih banyak dari telur.
8.     Selenium,
Kita membutuhkan selenium dalam jumlah kecil tetapi teratur untuk kesehatan liver (hati). Selenium banyak ditemukan dalam tanah, sehingga jumlah yang ditemukan dalam sayuran dan buah tergantung pada tempat penanamannya. Pengolahan tanah intensif memiliki selenium yang rendah.
Kelor mengandung 0,9 µg dalam 100 gram daun kering, meskipun kecil namun  memiliki 17,60 kali efek antioksidan.
9.     Zinc.
Zinc terdapat di semua sel tubuh, terutama pada kulit, kuku, rambut dan mata. Pada kaum pria, zinc juga disimpan pada prostat. Zinc berperan penting dalam sintesis DNA dan RNA, produksi protein, insulin dan sperma, membantu dalam metabolisme karbohidrat, lemak, protein dan alkohol, berperan dalam mengeluarkan karbon dioksida, mempercepat penyembuhan, pertumbuhan, perawatan jaringan tubuh, dan mendukung indera seperti penciuman dan perasa. Kekurangan zinc menyebabkan gangguan pertumbuhan, kehilangan nafsu makan, penyembuhan lambat, rambut rontok, libido seks rendah, kehilangan rasa dan bau dan kesulitan beradaptasi dengan cahaya malam.
Kelor mengandung 0,6 mg/100 gram daun segar, 6 kali lebih banyak dibanding almond dan 6.46 kali lebih diserap ke dalam darah.

Kandungan Vitamin Dalam Kelor Bag-2

Berikut beberapa peran vitamin yang terkandung dalam tanaman Kelor dalam menjaga tubuh tetap bugar (disarikan dari berbagai sumber yang berbeda).
1.     Vitamin A
Vitamin A berperan dalam pertumbuhan dan pemeliharaan tulang dan jaringan epitel, meningkatkan kekebalan, dan memerangi radikal bebas (antioksidan). Kekurangan vitamin A adalah penyebab utama kebutaan pada anak-anak di banyak negara berkembang.
Vitamin A terdapat dalam makanan berwarna kuning-oranye, berdaun hijau gelap dan dalam bentuk retinol pada makanan yang berasal dari hewan. Wortel, mangga, labu, pepaya, bayam, brokoli, selada air, kuning telur, susu dan hati adalah makanan yang kaya vitamin A.  Kelor mengandung vitamin A, 10 kali lebih banyak dan Beta Carotene, 4 kali lebih banyak dibanding vitamin A yang terkandung dalam Wortel.
2.     Vitamin B,
Vitamin B adalah vitamin  yang larut dalam  air  dan  memainkan peran penting dalam  metabolisme  sel. Dalam sejarahnya, vitamin B pernah diduga hanya mempunyai satu tipe, yaitu vitamin B (seperti orang mengenal  vitamin C  atau  vitamin D). Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa komposisi  kimia  didalamnya membedakan vitamin ini satu sama lain dan terlihat dalam contohnya dalam beberapa  makanan. Suplemen yang mengandung ke-8 tipe ini disebut sebagai vitamin B kompleks. Masing-masing tipe vitamin B suplemen mempunyai nama masing-masing, seperti misalnya vitamin B1, B2, B3. Kelor mengandung vitamin B sebanyak 423 mg/100 gram daun segar.
3.     Vitamin B1 (tiamin)
Vitamin B1 melindungi sistem saraf, merangsang nafsu makan dan berperan dalam fungsi otot dan jantung. Tiamin juga membantu pengolahan karbohidrat, lemak dan alkohol. Kekurangan vitamin B1 menyebabkan penyakit yang disebut beri-beri, di mana penderita tidak dapat memproses karbohidrat dan lemak dengan baik dan mengembangkan berbagai gejala termasuk masalah jantung, saraf, peradangan nyeri sendi dan kurangnya nafsu makan.
Vitamin B1 hadir dalam biji-bijian, jeroan, kacang polong, kacang tanah, kuning telur, beras merah, semua jenis daging, kentang, kubis, kacang hijau, pisang, dan pepaya. Kelor mengandung vitamin B1 sebanyak 2,6 mg/100 gram daun kering. Dalam jumlah yang sama, kandungan B1 Kelor 4 kali lebih banyak dibanding kandungan vitamin B1 dalam daging babi dan 21 kali lebih banyak dibanding tepung terigu.
4.     Vitamin B2 (riboflavin)
Vitamin ini membantu pencernaan protein, karbohidrat dan lemak dan melindungi kulit dan mata. Kekurangan vitamin B2 dapat menyebabkan penyakit kulit, kesulitan mencerna makanan dan mata merah.
Vitamin B2 hadir dalam kubis, susu, keju, kacang polong, telur, beras, wortel, ubi jalar, singkong, tomat, kacang, alpukat, nanas, pepaya, jambu biji, dan mangga. Kelor mengandung 20,5 mg/100 gram daun kering. 50 kali lebih banyak dibanding  kandungan vitamin B2 dalam Sardines.
5.     Vitamin B 3 (Niasin)
Vitamin B3 juga dikenal dengan istilah niasin. Vitamin ini berperan penting dalam metabolisme karbohidrat  untuk menghasilkan energi, metabolisme lemak, dan  protein. Di dalam tubuh, vitamin B3 memiliki peranan besar dalam menjaga kadar gula darah, tekanan darah tinggi, penyembuhan migrain, dan vertigo. Berbagai jenis senyawa racun dapat dinetralisir dengan bantuan vitamin ini.  Vitamin B3 termasuk salah satu jenis vitamin yang banyak ditemukan pada makanan hewani, seperti ragi, hati, ginjal, daging unggas, dan ikan.  Akan tetapi, terdapat beberapa sumber pangan lainnya yang juga mengandung vitamin ini dalam kadar tinggi, antara lain  gandum  dan kentang manis. Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan tubuh mengalami kekejangan, keram otot, gangguan sistem pencernaan, muntah-muntah, dan mual.
Niasin (bahasa Inggris: niacin, nicotinic acid vitamine) adalah salah satu senyawa organik yang ditemukan pada tahun 1937, yang berfungsi untuk mencegah penyakit  pelagra. Senyawa organik yang lain disebut nikotinamida, keduanya mengandung  alkaloid nikotina dan kemudian disebut sebagai vitamin B3, meskipun nikotinamida bukanlah nikotinamina.
Sekitar tahun 1956, niasin mulai digunakan pertama kali untuk menurunkan kadar kolesterol dan mencegah serangan jantung. Niasin berfungsi dengan baik untuk meningkatkan  HDL, menurunkan kadar  LDL  dan  trigliserida, namun penggunaan yang berlebihan dapat berakibat gagal hati yang hanya dapat diatasi dengan transplantasi.
Manusia membutuhkan vitamin B3 5-15 mg/hari dengan batas maksimal 35 mg/hari. Kekurangan vitamin B3 akan menyebabkan pelagra dengan gejala umum diare, demensia dan dermatitis.
Kelor mengandung vitamin B3 sebanyak 8,2 mg/100 gram daun kering, 50 kali lebih banyak dari kandungan vitamin B3 dalam kacang tanah.
6.     Vitamin B6 (piridoksin)
Bakteri pencernaan memproduksi vitamin ini dan sebagian diserap melalui dinding usus. Kekurangan vitamin ini menyebabkan masalah kulit seperti dermatitis seboroik di sekitar mata, hidung dan mulut. Pisang, alpukat, jeruk, tomat, apel, ayam, ikan, daging, telur, jeroan, kacang tanah dan kedelai adalah sumber vitamin B6 yang penting untuk metabolisme karbohidrat dan asam amino non-esensial.
Kelor mengandung 1.200 mg/100 gram daun segar, 29 kali lebih banyak dari apel dan 4,5 kali lebih banyak dari alpukat.
7.     Vitamin C  (asam askorbat)
Vitamin C terutama terdapat dalam buah jeruk, kiwi, melon, limau, jambu biji, sirsak, mangga, stroberi, pepaya, tomat, kubis dan cabai. Vitamin ini sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan, membantu proses penyembuhan, meningkatkan sistem kekebalan tubuh (membantu mencegah flu), merangsang sintesis kolagen, menjaga elastisitas kulit, dan menjaga kesehatan tulang, gigi, otot dan tendon. Vitamin C juga berperan sebagai antioksidan dan membantu penyerapan zat besi di usus.
Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan sariawan, mimisan, anemia, dan nyeri sendi. Namun, kekurangan vitamin C lebih jarang terjadi dibandingkan kekurangan beberapa jenis vitamin B.  Penderita penyakit kanker dan masalah pencernaan atau mereka yang mendapatkan infus lebih mudah terkena kekurangan vitamin C.
Karena mudah rusak oleh panas dan cahaya, makanan ya ng mengandung vitamin C harus disimpan di tempat sejuk dan teduh. Konsumsi vitamin C terlalu banyak dapat membahayakan karena menyebabkan diare dan batu ginjal. Karena vitamin C membantu penyerapan zat besi, dosis sangat tinggi dapat mengakibatkan kelebihan zat besi.
Kelor mengandung Vitamin C sebanyak 220 mg/100 gram daun segar, 7 kali lebih bayak dari jeruk dan 10 kali lebih banyak dari anggur.
8.     Vitamin D (kalsiferol)
Vitamin D sangat penting untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tulang, karena mengontrol penyerapan kalsium dan fosfor yang penting untuk metabolisme tulang. Kekurangan vitamin D pada anak-anak akan menyebabkan penyakit rakhitis, dan pada orang dewasa menyebabkan osteomalasia, kondisi di mana tulang menjadi lemah dan lunak.
Vitamin D dapat diproduksi tubuh saat kulit menerima ultraviolet dari sinar matahari. Kekurangan vitamin D dapat terjadi pada mereka yang memiliki diet rendah vitamin D atau jarang terkena sinar matahari. Dosis besar vitamin dapat menyebabkan kelebihan kalsium, terutama pada anak-anak, yang mengganggu pembentukan tulang. Namun, hal tersebut sangat jarang terjadi. Tidak ada rekomendasi mengenai diet vitamin D untuk orang dewasa yang hidup normal dan cukup terpapar sinar matahari.
Dibandingkan dengan susu, dalam berat yang sama (100 gram), daun Kelor segar mengandung Vitamin D alami 4 kali lebih banyak dan daun Kelor kering mengandung vitamin D 17 kali lebih banyak.
9.     Vitamin E (tokoferol)
Vitamin ini adalah antioksidan penting yang mencegah penuaan dini sel-sel, merangsang sistem kekebalan tubuh, mengurangi risiko katarak, melindungi dari penyakit jantung, mencegah penyakit kanker dan menjaga kesehatan kulit. Kekurangan vitamin E pada manusia jarang terjadi, kecuali pada bayi prematur dan mereka yang memiliki masalah pencernaan.
Vitamin E hadir dalam minyak wijen, kacang kedelai, beras, jagung dan biji bunga matahari, kuning telur, kacang-kacangan dan sayuran.
Kelor mengandung vitamin E sebanyak 113 mg/100 gram serbuk daun, 3 kali lebih banyak dari bayam dan 4 kali lebih banyak dibanding vitamin E yang terkandung dalam Minyak Jagung.
10.   Vitamin K, (Phylloquinone)
Vitamin K terlibat dalam pembekuan darah dan kekurangannya dapat menyebabkan perdarahan berlebihan dan kesulitan dalam penyembuhan. Kekurangan vitamin ini jarang terjadi, kecuali pada bayi baru lahir dan mereka yang memiliki masalah penyerapan atau metabolisme vitamin, seperti penderita penyakit hati kronis. Selada, kubis, kembang kol, bayam, kangkung, susu, dan sayuran berdaun hijau tua adalah sumber terbaik vitamin ini.
Kelor mengandung 108 µg/100 gram daun kering, 1,5 kali lebi banyak dari kubis.

Sumber : http://kelorina.com/blog/vitamin-dalam-kelor/

Kandungan Vitamin Dalam Kelor Bag-1

Kelor mengandungan Vitamin yang berlimpah
Kelor mengandung  Vitamin A  (Alpha & Beta-carotene), B, B1, B2, B3, B5, B6, B12, C, D, E, K, asam folat, Biotin, dalam jumlah yang berlimpah. Bahkan, berkali lipat dari sumber makanan yang dikenal sebagai sumber nutrisi tinggi.
Pada dasarnya, ada dua kelompok vitamin, yaitu : yang larut dalam lemak dan yang larut dalam air. Vitamin A, D, E, dan K, larut dalam lemak sehingga memerlukan lemak agar dapat diserap oleh tubuh. Kelebihan vitamin-vitamin tersebut akan disimpan dalam hati dan lemak tubuh Anda, kemudian digunakan saat diperlukan. Berlebihan mengonsumsi vitamin yang larut dalam lemak dapat membuat Anda keracunan sehingga menyebabkan efek samping seperti mual, muntah, serta masalah hati dan jantung.
Vitamin B kompleks dan C, merupakan vitamin yang larut dalam air. Tubuh Anda menggunakan vitamin-vitamin itu sesuai kebutuhannya, kemudian mengeluarkan kelebihannya melalui urin. Karena vitamin ini tidak disimpan dalam tubuh,  risiko keracunan sangat kecil dibandingkan dengan vitamin yang larut dalam lemak, tetapi risiko kekurangan lebih tinggi.
Tabel Kandungan Vitamin dalam Daun Segar dan Daun Olahan Kelor menurut USDA (per 100 gram bahan).
vit usda
Saya menemukan beberapa sumber yang mempublikasikan kandungan nutrisi tanaman Kelor dengan nilai yang berbeda-beda.  Perbedaan tersebut disebabkan oleh banyak faktor, diantaranya asal tanaman, budidaya, cara pengolahan hasil panen dan faktor pengujiannya.

Vitamin dan Kelor

a.  Vitamin, Perlu Sedikit namun Vital
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok  senyawa  organik amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi  vital  dalam  metabolisme  setiap organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh.  Jadi, vitamin mutlak harus disuplai dari konsumsi harian kita.
Nama ini berasal dari gabungan kata  bahasa Latin  vita  yang artinya “hidup” dan  amina (amine) yang mengacu pada suatu  gugus  organik  yang memiliki  atom  nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap demikian.  Belakangan diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki atom N. Dipandang dari sisi  enzimologi  (ilmu tentang enzim), vitamin adalah kofaktor  dalam  reaksi  kimia  yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.
Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B (tiamin,  riboflavin,  niasin,  asam pantotenat,  biotin,  vitamin B6, vitamin B12, dan  folat). Walau memiliki peranan yang sangat penting, tubuh hanya dapat memproduksi  vitamin D  dan  vitamin K  dalam bentuk  provitamin  yang  tidak  aktif. Oleh karena itu, tubuh memerlukan asupan vitamin yang berasal dari makanan yang kita konsumsi. Buah-buahan dan sayuran terkenal memiliki kandungan vitamin yang tinggi dan hal tersebut sangatlah baik untuk tubuh. Asupan vitamin lain dapat diperoleh melalui suplemen makanan.
Vitamin memiliki peranan spesifik di dalam tubuh dan dapat pula memberikan manfaat kesehatan. Bila kadar senyawa ini tidak mencukupi, tubuh dapat mengalami suatu penyakit. Tubuh hanya memerlukan vitamin dalam jumlah sedikit, tetapi jika kebutuhan ini diabaikan, maka metabolisme di dalam tubuh kita akan terganggu karena fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Gangguan kesehatan ini dikenal dengan istilah  avitaminosis. Contohnya adalah bila kita kekurangan vitamin A, maka kita akan mengalami kerabunan. Di samping itu, asupan vitamin juga tidak boleh berlebihan karena dapat menyebabkan gangguan metabolisme pada tubuh.

b.  Penuaan, Radikal bebas dan Peran Vitamin,
Penuaan tubuh merupakan hasil akumulasi dari berbagai kerusakan sel dan jaringan yang tidak dapat diperbaiki. Pada keadaan normal, kerusakan pada sel dan jaringan tubuh dapat diperbaiki melalui proses replikasi sel tubuh yang juga dikenal dengan istilah mitosis.  Akan tetapi pada berbagai kasus, sel yang rusak tidak lagi dapat diperbaharui, melainkan terus terakumulasi. Hal inilah yang berpotensi menyebabkan penuaan pada tubuh.  Senyawa radikal bebas merupakan salah satu agen yang berkontribusi besar dalam peristiwa ini.
Mitokondria  merupakan salah satu organel sel  yang paling rentan mengalami kerusakan oleh senyawa oksigen reaktif (radikal bebas). Hal ini terkait dengan banyaknya reaksi pelepasan oksigen bebas di dalam organel ini yang merupakan pusat metabolisme energi tubuh. Banyak penelitian telah membuktikan bahwa tingkat kerusakan mitokondria ini berhubungan langsung dengan proses penuaan tubuh atau panjangnya umur suatu makhluk hidup. Selain itu, kerusakan DNA akibat reaksi oksidasi oleh radikal bebas juga turut berperan besar dalam peristiwa ini. Oleh karena itu, tubuh memerlukan suatu senyawa untuk menekan efek perusakan oleh radikal bebas.
Vitamin merupakan satu dari berbagai jenis senyawa yang dapat menghambat reaksi perusakan tubuh oleh senyawa radikal bebas terkait dengan aktivitas antioksidannya. Asupan vitamin antioksidan yang cukup akan membantu tubuh mengurangi efek penuaan oleh radikal bebas, terutama oleh oksigen bebas yang reaktif.  Selain itu, vitamin juga berkontribusi dalam menyokong sistem imun yang baik sehingga risiko terkena berbagai penyakit degeneratif dan penyakit lainnya dapat ditekan, terutama pada manula. Jadi, secara tidak langsung, asupan vitamin yang cukup dan seimbang dapat menciptakan kondisi tubuh yang sehat dan berumur panjang.
Beberapa jenis vitamin telah terbukti memiliki aktivitas antioksidan yang cukup tinggi. Contoh vitamin yang banyak berperan sebagai senyawa antioksidan di dalam tubuh adalah vitamin C dan vitamin E. Vitamin E dapat membantu melindungi tubuh dari  oksidasi  senyawa radikal bebas.  Vitamin ini juga mampu bekerja dalam kondisi kadar senyawa radikal bebas yang tinggi, sehingga mampu dengan efisien dan efektif menekan reaksi perusakan jaringan di dalam tubuh melalui proses oksidasi.
Di samping vitamin E, terdapat satu jenis vitamin lagi yang juga memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi, yaitu vitamin C. Vitamin ini berinteraksi dengan senyawa radikal bebas di bagian cairan sel. Selain itu, vitamin C juga dapat memulihkan kondisi  tubuh akibat adanya reaksi oksidasi dari berbagai senyawa berbahaya.
Bila kadar radikal bebas di dalam tubuh menjadi sangat berlebih dan tidak lagi dapat diantisipasi oleh senyawa antioksidan, maka akan timbul berbagai penyakit kronis, seperti kanker, arterosklerosis, penyakit jantung,  katarak,  alzhemeir, dan  rematik. Bagi orang yang memiliki sejarah penyakit kronis tersebut dalam garis keturunannya, dianjurkan untuk mengonsumsi banyak makanan yang mengandung vitamin C dan E sebagai sumber senyawa antioksidan. Selain itu, suplemen makanan juga dapat turut membantu mengatasi masalah tersebut.

10 Asam Amino Non asensial

Kelor mengandung Sepuluh Asam Amino Non-Esensial
Asam amino non-esensial dapat diproduksi oleh tubuh dengan bantuan nutrisi yang tepat, juga ditemukan berlimpah dalam Kelor.
1. Alanin penting untuk membangun energi dalam jaringan otot, otak, dan sistem saraf pusat. Ini memperkuat sistem kekebalan tubuh dengan memproduksi antibodi. Alanin juga membantu dalam metabolisme sehat gula dan asam organik dalam tubuh.
2. Arginine telah ditunjukkan dalam studi menyebabkan pelepasan hormon pertumbuhan yang dianggap penting untuk pertumbuhan otot yang optimal dan perbaikan jaringan. Arginine juga meningkatkan respon kekebalan tubuh terhadap bakteri, virus, dan sel-sel tumor sementara mempromosikan penyembuhan luka tubuh Anda.
3. Asam aspartat membantu membersihkan tubuh dari amonia yang diciptakan oleh limbah selular. Ketika amonia memasuki sistem peredaran darah, dapat bertindak sebagai zat yang sangat beracun yang dapat merusak sistem saraf pusat. Studi terbaru juga menunjukkan bahwa asam aspartat dapat menurunkan kelelahan dan meningkatkan daya tahan tubuh.
4. Sistin berfungsi sebagai antioksidan dan merupakan bantuan yang kuat untuk tubuh dalam melindungi terhadap radiasi dan polusi. Hal ini dapat membantu memperlambat proses penuaan, menonaktifkan radikal bebas, dan menetralkan racun. Sistin juga membantu dalam sintesis protein dan menyajikan perubahan seluler. Hal ini diperlukan untuk pembentukan sel-sel kulit baru, yang membantu dalam pemulihan dari luka bakar dan operasi bedah.
5. Asam glutamat adalah makanan bagi otak. Ini meningkatkan kapasitas mental, membantu mempercepat penyembuhan luka, mengurangi kelelahan serta menyeimbangkan gula dalam darah.
6. Glycine mempromosikan pelepasan oksigen yang dibutuhkan dalam proses pembuatan sel. Selain itu juga penting dalam pembuatan hormon yang bertanggung jawab untuk sistem kekebalan yang kuat.
7. Histidin digunakan dalam pengobatan rheumatoid arthritis, alergi, borok, dan anemia. Kurangnya histidin dapat menyebabkan lemahnya pendengaran.
8. Serine penting dalam menyimpan glukosa dalam hati dan otot. Antibodi yang membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh Anda. Plus, mensintesis selubung asam lemak sekitar serat saraf.
9. Proline sangat penting untuk fungsi yang tepat dari sendi dan tendon, serta membantu menjaga dan memperkuat otot-otot jantung.
10. Tryrosine mengirimkan impuls saraf ke otak Anda. Ini membantu mengatasi depresi, meningkatkan memori, meningkatkan kewaspadaan mental, ditambah mempromosikan kesehatan fungsi tiroid, adrenal, dan kelenjar pituitari.
Itulah bagaimana Kelor dapat menjaga, memperbaiki dan mempertahankan kesehatan tubuh anda.

Asam Amino Esensial

Kelor mengandung Semua (delapan) Asam Amino Esensial
Berikut adalah daftar lengkap alami asam amino yang ditemukan dalam Kelor dan penjelasan singkat tentang mengapa tubuh kita membutuhkan semua (delepan) asam amino esensial ini.
1. ISOLEUSIN membangun protein dan enzim dan menyediakan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat komponen biokimia lain yang penting dalam tubuh Anda, beberapa di antaranya mempromosikan energi dan merangsang otak untuk membuat Anda selalu waspada.
2. LEUCINE bekerja dengan isoleusin untuk membangun protein dan enzim yang meningkatkan energi tubuh Anda dan kewaspadaan.
3. LISIN menjamin tubuh Anda menyerap kalsium dalam jumlah yang tepat. Hal ini juga membantu kolagen yang digunakan dalam tulang rawan dan jaringan ikat. Lisin membantu dalam produksi antibodi, hormon, dan enzim. Studi terbaru menunjukkan lisin meningkatkan keseimbangan nutrisi yang mengurangi pertumbuhan virus.
4. METIONIN berperan utama memasok sulfur untuk tubuh Anda. Hal ini diketahui untuk mencegah masalah rambut, kulit, dan kuku sambil menurunkan kadar kolesterol karena akan meningkatkan produksi lesitin dalam hati. Metionin mengurangi lemak hati dan melindungi ginjal yang mengurangi iritasi kandung kemih.
5. PHENYLALAINE menghasilkan bahan kimia yang diperlukan untuk mengirimkan sinyal antara sel-sel saraf dan otak Anda. Hal ini dapat membantu menjaga Anda waspada, mengurangi rasa lapar Anda, ditambah meningkatkan memori Anda dan suasana hati Anda.
6. TREONIN adalah bagian penting dari kolagen, elastin, dan protein enamel. Tidak hanya membantu metabolisme, treonin membantu mencegah tertimbunnya lemak dalam hati, meningkatkan pencernaan tubuh Anda dan saluran usus.
7. TRYPTOHYAN mendukung sistem kekebalan tubuh, meredakan insomnia, mengurangi kecemasan, depresi, dan gejala sakit kepala migrain. Hal ini juga isbeneficial dalam mengurangi risiko arteri dan kejang jantung karena bekerja dengan lisin untuk mengurangi kadar kolesterol.
8. Valin penting dalam mempromosikan pikiran yang tajam, koordinasi otot-otot, dan suasana hati yang tenang.


Asam Amino Kelor

Manusia dipastikan Tidak Bisa Hidup Tanpa Asam Amino  dan Tidak Akan Sehat bila kekurangan Asam Amino.  Namun dalam jumlah yang tepat, asam amino akan menjaga dan membangun sistem tubuh yang kuat.  Apa sesungguhnya yang dilakukan asam amino dalam tubuh kita ?
Asam amino adalah blok bangunan protein. Ibarat sebuah huruf yang berbeda dari alfabet, digunakan untuk membentuk kata-kata yang berbeda lantas menjadi sebuah bangun kalimat. Begitu pun dengan asam amino ini, asam amino yang berbeda digunakan untuk membangun protein yang berbeda pula.
Tubuh manusia mampu memproduksi hanya 12 dari 20 asam amino yang berbeda yang dibutuhkan untuk membangun protein yang digunakan untuk tumbuh, memperbaiki dan memelihara sel-sel. Delapan jenis asam amino dikenal sebagai asam amino esensial karena tubuh tidak dapat memproduksi asam amino jenis ini dan harus diberikan dalam bentuk asupan makanan, biasanya berasal dari daging merah atau produk susu.
Namun memberikan asupan asam amino tidak sesederhana kedengarannya karena sering kali makanan sehat kita justru kekurangan berbagai macam asam amino yang diperlukan tubuh.  Itulah mengapa banyak orang yang kelebihan berat badan tetapi kekurangan gizi.
Penyakit dimulai dalam sel individu
Sel dalam tubuh melakukan regenerasi setiap beberapa hari. Kulit kita benar-benar diganti setiap 27 hari dan kerangka kita diperbarui setiap dua tahun. Setiap hari miliaran sel menggantikan sel yang terbentuk sebelumnya. Setiap regenerasi harus menjadi salinan sempurna dari sel yang digantikannya. Proses regenerasi terancam oleh banyak hal seperti polusi di udara, air, dan tanah, radiasi dari matahari, stres, pilihan gaya hidup dan bahkan bahan makanan selama diproses.
Satu hal yang pasti, untuk menjadi sehat tubuh membutuhkan biomolekul kecil yang disebut asam amino. Meskipun berukuran sangat kecil, asam amino memainkan peran besar dalam nutrisi yang sehat untuk tubuh. Biomolekul yang tersedia dalam jumlah yang tepat, akan membentengi tubuh terhadap masalah kesehatan yang paling umum dan telah ditunjukkan dalam berbagai studi untuk memerangi proses penuaan.
Kelor secara alami mengandung 18 dari 20 asam amino yang dapat diserap tubuh dan benar-benar penting untuk kesehatan yang baik. Menurut farmakolog klinis, Dr Monica G. Marcu, “Asam amino paling alami diserap dari kompleks sumber makanan atau tanaman.”  Ann Hirsch, PhD, Profesor Botani di University of California, Los Angeles, mengatakan, ” Salah satu hal yang paling mengesankan saya tentang Kelor adalah fakta bahwa ia memiliki asam amino esensial lengkap yang manusia dan makhluk hidup lain membutuhkannya, ada delapan jenis asam amino yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh, jadi kita harus mendapatkannya dari makanan kita”.  Kelor merupakan salah satu dari sangat sedikit tanaman yang mengandung semua (delapan) asam amino esensial;

100 Senyawa Aktif

Rubeena Saleem, melaporkan hasil investigasi kandungan senyawa aktif Kelor dalam “Studies In The Chemical Constituents Of Moringa Oleifera Lam And Preparation Of Potential Biologically Signficant Derivatives Of 8-Hydroxyquinoline”.  Investigasi pada ekstrak etanol daun Kelor dan polong Kelor telah menghasilkan isolasi dan struktur dari senyawa-senyawa aktif Kelor, sebagaimana tercantum di bawah ini :
  1. Niaziminin A
  2. Niaziminin B
  3. 4 – (2 ‘, 3′, 4′-Tri-Oacetyl-aL-rhamnosyloxy) benzil nitril
  4. Niazicinin A
  5. Methyl-4-(2 ‘, 3′ , 4′-tri-O-asetil-aL-rhamnosyloxy) benzil karbamat (E)
  6. Methyl-4-(2 ‘, 3′, 4′-tri-O-asetil-aL-rhamnosyloxy) benzil thiocarbamate (E )
  7. Methyl-4-(2 ‘, 3′, 4′-tri-O-asetil-aL-rhamnosyloxy) benzil thiocarbamate (Z)
  8. Methyl-4-(2 ‘, 3′, 4′- tri-O-asetil-aL-rhamnosyloxy) benzil karbamat (Z)
  9. Niazimicin B
  10. Etil-4-(2 ‘, 3′, 4′-tri-O-asetil-aL-rhamnosyloxy) benzil karbamat ( E)
  11. Niazicin B
  12. O-Etil-4 (2 ‘, 3′, 4′-tri-O-asetil-aL-rhamnosyloxy) benzy1 thiocarbamate (Z)
  13. Niazinin B
  14. Niazimicin A
  15. Niazinin A
  16. Niazirinin Super Nutrisi 72
  17. NiaziminB
  18. 4 (4′-O-Asetil-aL-rhamnosyloxy) benzaldehida
  19. Niazimin
  20. Niazicin A
  21. 4 – (4′-O -Asetil-a-Lrhamnosyloxy) benzil isotiosianat
  22. Niazirin
  23.  4 – (aL-Rhamnosyloxy) isthiocyanate benzil
  24.  Pentacosane
  25. Heptacosane
  26. Nonacosane
  27. Sulfur
  28. Methyl hexadecanoate
  29. Etil pentadecanoate
  30. Etil hexadecanoate
  31. - Etil heptadecanoate
  32. Methyl octadecanoate
  33. Etil octadecanoate
  34. Etil eicosanoae
  35. Etil docosanoate
  36. Ethyl 9-octadecenoate
  37. Etil tricosanoate
  38. Ethyl-9-hexadecenoate
  39. Methyl octadeca-9, 12-dienoate
  40. Etil heptadeca-9, 12-dienoate
  41. Ethyl 9 -nonadecenoate
  42. 9-Metil octadecane nitril
  43. Isothiocyanato-4-hexenoic acid
  44. Isothiocyanato-3-pentenoat acid
  45. 7 – (p-Hidroksi) fenoksi heptanoic acid
  46. (p-Hydroxy) fenoksi asam asetat
  47. 4 – (p-Hidroksi) Phenyl ethylbutanoate
  48. Isothiocyanato hexanoic acid Super Nutrisi 73
  49. asam oktadekanoat
  50. Asam Eicosanoic
  51. Asam Tetracosanoic
  52. β-sitosterol
  53. Propyl-p-hidroksi benzoat
  54. Heptadecadien – 2 satu
  55. 6-Metil docosane
  56. Etil octadeca-9, 12-dienoate
  57. Docoasen-8-ol
  58. p-hidroksifenil methoxyethance
  59. 6, 9-Dimetil asam dodecanoic
  60. 8-Heptadecanol
  61. 8-Nonadecanol
  62. 9-Metil pentadecene isothiocyanate
  63. heksadekanoat acid
  64. 6-Metil eicosane
  65. 1-Ethoxytricontane
  66. 1-Ethoxyheptadecane
  67. Heptadecane nitril
  68. 10 -Metil isosianat nonadecane
  69. Tridecene
  70. p-hidroksibenzoat asam
  71. 9-Octadecenoic acid
  72. 4, 10-Dimetil-13-nonacosanol
  73. Asam Docosanoic
  74. 15-siano-2-metil pentadecanoic acid
  75. 9, 12-Octadecadienoic acid
  76. 4,11-Dimetil-12-docosanol
  77. Methyl p-hydroxybenzoate
  78. 11-Cabonyl-12, 16-dioxo-14-hidroksi-18-tricoasene
  79. Ethy1-4 (aL-rhamnosyloxy) benzil karbamat
  80. p-Hydroxybenzyl etil karbamat Super Nutrisi 74
  81. Asam Tetradecanoic
  82. Heptadecanoic acid
  83. Dodecanyl isothiocyanate
  84. 9-metil-eicoasen-1, 11-diol
  85. p-Aminobenzaldehyde
  86. p-hidroksifenil asetonitril
  87. 2-Octadecanone
  88. Methyl 9-octadecenoate
  89. Tetradecanyl isothiocyanate
  90. 1-Ethoxypentadecane
  91. Isosianat
  92. isosianat Heptadecane octadecane
  93. Tricosane isothiocyanate
  94. Henicosane karbamat acid
  95. 4,5-Dimetil dekana
  96. Ethyl-14-henicosenoate
  97. Methyl-15-siano-pentadecanoate
  98. Methyl- 1amino-pentasulfide-5-sulfinate
  99. Tricosane
  100. O-Ethy1-4-hydroxybenzyl thiocarbamate
Sumber : Rubeena Saleem, “Studies In The Chemical Constituents Of Moringa Oleifera Lam And Preparation Of Potential Biologically Signficant Derivatives Of 8-Hydroxyquinoline”, University of Karachi/ H.E.J Research Institute of Chemistry, eprints.hec.gov.pk, 1995.
Disamping 100 senyawa aktif ini, masih terdapat begitu banyak senyawa berkhasiat obat lainnya yang kini tengah diteliti oleh para ilmuan dan universitas-universitas di berbagai belahan dunia. Bila kita mengikuti perkembangan hasil-hasil penelitian tersebut, hampir setiap hari selalu terdapat update informasi atau laporan baru tentang tanaman Kelor.

Kandungan Senyawa Lainnya

Kelor kaya dengan senyawa yang mengandung gula sederhana, rhamnosa dan kelompok yang cukup unik dari senyawa yang disebut glucosinolates dan isothiocyanates (Fahey et al, 2001;.. Bennett et al, 2003). Kulit batang telah dilaporkan mengandung dua alkaloid, yaitu moringine dan moringinine (Kerharo, 1969). Vanili, β-sitosterol [14], β-sitostenone, 4-hydroxymellin dan Asam octacosanoic telah diisolasi dari batang M. oleifera (Faizi et al., 1994a).
Getah Kelor diketahui mengandung L-arabinosa, galaktosa-,-glukoronat asam, dan L-rhamnosa, mannose-dan-xilosa, polisakarida terdiri asam L-galaktosa, dan L-glukuronat-mannose (Bhattacharya et al., 1982).
Bunga mengandung sembilan asam amino, sukrosa, D-glukosa, alkaloid, lilin, quercetin dan kaempferat; juga kaya akan kalium dan kalsium (Ruckmani et al., 1998).  Bunga Kelor juga telah dilaporkan mengandung beberapa flavonoid pigmen seperti alkaloid, kaempherol, rhamnetin, isoquercitrin dan kaempferitrin (Faizi et al., 1994a, Siddhuraju dan Becker, 2003).
Antihipertensi senyawa thiocarbamate dan glikosida isothiocyanate telah diisolasi dari asetat fase ekstrak etanol polong Kelor (Faizi et al., 1998). Para sitokinin telah terbukti terkandung dalam buah Kelor (Nagar et al., 1982).  Sebuah penemuan baru telah menunjukkan struktur phytochemical yang diisolasi dari ekstrak etanol Kelor, yaitu kandungan O-etil-4-(α-L-rhamnosyloxy) benzil karbamat bersama-sama dengan tujuh senyawa bioaktif yang diketahui, 4 (α-L-rhamnosyloxy) benzil-isothiocyanate, niazimicin, 3-O-(6′-O-oleoil-β-D-glucopyranosyl)-β-sitosterol, β-sitosterol-3-O-β-D-glucopyranoside, niazirin, β-sitosterol dan gliserol-1-(9-octadecanoate).
Kelor menjadi sumber antioksidan alami yang baik karena kandungan dari berbagai jenis senyawa antioksidan seperti askorbat acid, flavonoid, phenolic dan karotenoid (Anwar et al, 2005;. Makkar dan Becker, 1996).  Tingginya konsentrasi asam askorbat, zat estrogen dan β-sitosterol, besi, kalsium, fosfor, tembaga, vitamin A, B dan C, α-tokoferol, riboflavin, nikotinik , asam folat, piridoksin, β-karoten, protein, dan khususnya asam amino esensial seperti metionin, sistin, triptofan dan lisin terdapat dalam daun dan polong yang membuatnya menjadi suplemen makanan yang hampir ideal (Makkar dan Becker, 1996).
Komposisi sterol dari minyak biji kelor terutama terdiri dari campesterol, stigmasterol, β-sitosterol, Δ5-avenasterol dan clerosterol disertai menit jumlah 24-methylenecholesterol, Δ7-campestanol, stigmastanol dan 28-isoavenasterol (Tsaknis et al, 1999.; Anwar dan Bhanger, 2003; Anwar et al, 2005).
Komposisi sterol dari fraksi utama minyak biji Kelor sangat berbeda dengan sebagian besar minyak konvensional yang dikonsumsi (Rossell, 1991). Komposisi asam lemak dari minyak biji Kelor mengandung asam oleat (C18: 1)berkategori tinggi , yaitu sekitar 67,90 % -76,00 %. Disamping itu juga mengandung asam lemak komponen lainnya yang penting seperti, C16: 0 (6.04% -7.80%), C18: 0 (4,14% -7,60%), C20: 0 (2,76% -4.00%), dan C22: 0 (5.00% -6,73%) (Tsaknis et al,.1999, Anwar dan Bhanger, 2003; Anwar et al, 2005).
Telah dilaporkan, Kelor juga merupakan sumber yang baik dari berbagai tokoferol  (α-, γ – dan δ -), dengan konsentrasi masing-masing antara 98,82 – 134,42 mg/kg, 27,90 – 93,70 mg/kg, dan 48.00 – 71.16 mg/kg (Anwar dan Bhanger, 2003; Tsaknis et al, 1999.).  Antioksidan dapat digunakan sebagai upaya pencegahan terhadap hepatotoksisitas melalui mekanisme mencegah kenaikan MDA dan kenaikan GSH, serta mencegah peningkatan enzim faal hepar dan kerusakan hepar (Soetanto dkk., 2005).
Kandungan selengkapnya dari Kelor dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel Kandungan Nutrisi Polong, Daun Segar dan Serbuk Daun.

Kandungan Nutrisi

Salah satu hal yang membuat Kelor menjadi perhatian dunia dan memberikan harapan  sebagai tanaman yang dapat menyelamatkan jutaan manusia yang kekurangan gizi, adalah Kelor kaya dengan kandungan nutrisi dan senyawa yang dibutuhkan tubuh.  Seluruh bagian tanaman kelor dapat dimanfaatkan untuk penyembuhan, menjaga dan meningkatkan kualitas kesehatan manusia dan terutama sumber asupan gizi keluarga.  Bahkan, kandungan kelor diketahui berkali lipat dibandingkan bahan makanan sumber nutrisi lainnya, seperti tampak dalam gambar berikut :
 

Antioksidan
Kelor mengandung 46 antioksidan kuat – senyawa yang melindungi tubuh terhadap efek merusak dari radikal bebas dengan menetralkannya sebelum dapat menyebabkan kerusakan sel dan penyakit.
Senyawa Antioksidan yang terkandung dalam kelor adalah Vitamin A, Vitamin C, Vitamin E, Vitamin K, Vitamin B (Choline), Vitamin B1 (Thiamin), Vitamin B2 (Riboflavin), Vitamin B3 (Niacin), Vitamin B6, Alanine, Alpha-Carotene, Arginine, Beta-Carotene, Beta-sitosterol, Caffeoylquinic Acid, Campesterol, Carotenoids, Chlorophyll, Chromium, Delta-5-Avenasterol, Delta-7-Avenasterol, Glutathione, Histidine, Indole Acetic Acid, Indoleacetonitrile, Kaempferal, Leucine, Lutein, Methionine, Myristic-Acid, Palmitic-Acid, Prolamine, Proline, Quercetin, Rutin, Selenium, Threonine, Tryptophan, Xanthins, Xanthophyll, Zeatin, Zeaxanthin, Zinc.
Vitamin
Vitamin A (Alpha & Beta-carotene), B, B1, B2, B3, B5, B6, B12, C, D, E, K, folat (asam folat), Biotin
Mineral
Kalsium, Kromium, Tembaga, Fluorin, Besi, Mangan, Magnesium, Molybdenum, Fosfor, Kalium, Sodium, Selenium, Sulphur, Zinc.
Asam Amino Esensial
Isoleusin, Leusin, Lisin, Metionin, Fenilalanin, Treonin, Triptofan, Valin.
Asam Amino Non-Esensial
Alanin, Arginine, asam aspartat, sistin, Glutamin, Glycine, Histidine, Proline, Serine, Tyrosine.
Anti-inflammatory
Vitamin A, Vitamin B1 (Thiamin), Vitamin C, Vitamin E, Arginine, Beta-sitosterol, Caffeoylquinic Acid, Calcium, Chlorophyll, Copper, Cystine, Omega 3, Omega 6, Omega 9, Fiber, Glutathione, Histidine, Indole Acetic Acid, Indoleacetonitrile, Isoleucine, Kaempferal, Leucine, Magnesium, Oleic-Acid, Phenylalanine, Potassium, Quercetin, Rutin, Selenium, Stigmasterol, Sulfur, Tryptophan, Tyrosine, Zeatin, Zinc. (Amelia P. Guevara, et al).

Pemanenan

1. Pemanenan Tunas dan Daun

Pohon kelor memiliki daun majemuk: satu daun terdiri dari beberapa tangkai daun. Apa yang disebut daun Kelor, justru rangkaian tangkai daun yang melekat pada malai yang berasal dari cabang.
Panen manual tunas dan daun dengan menggunakan gunting stek, sabit atau pisau tajam. Semua tunas harus dipotong pada ketinggian yang diinginkan, yaitu 30 cm sampai 1 m di atas tanah. Pemanen mekanik juga dapat digunakan untuk skala besar, yaitu perkebunan yang produksi daun secara intensif.
Pemanenan juga bisa dilakukan dengan meluruhkan daun langsung dari pohonnya, mulai dari dasar tangkai daun. Panen dengan cari ini memang lebih cepat, namun pohon Kelor tidak akan mendapat manfaat dari pemangkasan yang baik dan akan menghambat pertumbuhan berikutnya.
Menjaga tingkat kebersihan daun yang dipanen merupakan syarat mutlak. Lakukan panen pada pagi atau sore hari. Penting untuk memastikan tidak ada embun pada daun sebelum panen, terutama di pagi hari, agar daun tidak cepat membusuk selama proses transportasi.

2. Pemanenan biji

Dalam pemanenan biji, buah atau polong harus dipanen sedini mungkin ketika polong sudah matang penuh, dengan ciri-ciri polong berwarna coklat dan kering serta dapat membuka dengan mudah. Biji dikeluarkan dari polongnya dan disimpan di tempat yang kering. Cabang pohon Kelor mudah patah, karenanya tidak dianjurkan untuk memanjat pohon pada saat melakukan pemanenan polong.  Sebaiknya gunakan galah yang cukup panjang dan diberi sabit atau pengait pada ujungnya.
3. angkutan
Transportasi dalam proses produksi daun kelor adalah langkah yang sangat penting dalam memastikan daun berkualitas tinggi untuk konsumsi.
Dua pilihan yang dapat dilakukan yaitu:
  • Bila jarak antara areal tanaman dengan pusat pengolahan dekat, disarankan untuk memotong cabang besar dan mengangkut seluruh bagiannya, termasuk daun, ke pusat pengolahan sebelum defoliating.  Proses peluruhan daun dilakukan di pusat pengolahan.
  • Bila jarak antara areal tanaman dengan pusat pengolahan jauh, sebaiknya daun diluruhkan terlebih dahulu dari cabangnya kemudian mengangkutnya ke pusat pengolahan.
Daun yang baru dipanen harus diangkut ke pusat pengolahan secepat mungkin untuk menghindari kerusakan. Pengangkutan daun Kelor segar, harus berventilasi baik. Untuk jarak pendek gunakan keranjang atau wadah plastik berlubang. Hindari kendaraan terbuka, apalagi ditumpuk di bawah barang atau diduduki, hal itu akan merusak kualitas daun. Transportasi sebaiknya dilakukan pada pagi, sore atau malam dimana cuaca tidak panas. Daun yang diangkut dalam jarak jauh harus dalam van berpendingin untuk menghindari kerusakan sebelum sampai di pusat pengolahan.


Hama dan Penyakit

Hama serangga
Yang paling umum adalah hama belalang, jangkrik dan ulat. Serangga menggigit dan mengunyah bagian tanaman, menyebabkan kerusakan daun, tunas, bunga, tunas, buah atau biji serta gangguan aliran getah. Serangan serangga lebih sering terjadi di daerah kering di mana daun kelor sangat menarik bagi serangga. Biasanya, serangan ini terjadi pada awal musim kering ketika serangga tidak dapat menemukan sumber bahan pakan hijau lainnya. Solusi terbaik dalam mengatasi serangan serangga yang hebat adalah memotong kembali batang pohon, tanpa meninggalkan bagian yang dimana daun tumbuh. Jangan khawatir, pertumbuhan berikutnya akan sangat cepat, terutama bila mendapat pasokan air yang cukup. Mengenai ulat Lepidoptera, sangat penting untuk mendeteksi serangannya sejak dari awal, agar dapat bertindak sebelum terlambat. Penyemprotan harus ditujukan pada pusat tanaman dan terutama pada tunas dimana ulat muda biasanya terdapat.
Penggunaan insektisida dan petisida, sebaiknya menggunakan bahan organik, seperti ekstrak daun mimba yang dapat digunakan untuk melawan serangga, jika disemprotkan pada waktunya. Atau insektisidan dan pestisida organik lainnya yang tersedia di pasaran.
Serangan rayap juga menyebabkan kerusakan pada perkebunan kelor.
Beberapa solusi organik yang ada untuk pengendalian rayap:
  • Menebarkan pasta biji mimba ke tanah.
  • Memberikan ekstrak daun jarak pagar, kulit mahoni, daun tephrosia atau persia lilac pada sekitar pangkal batang.
  • Menumpukan abu di dasar tanaman.
  • Membuat perangkap rayap menggunakan mangkuk diisi dengan jerami basah, tanah dan limbah sayuran lainnya. Mangkuk diisi pada pagi hari, simpan pada bagan tanah yang rendah dengan mengubur dasar mangkuk dan ditutup dengan dedaunan kering untuk mempertahankan kesejukan. Perangkap ini harus diperiksa setiap 24 sampai 48 jam.
Jika sangat terpaksa harus menggunakan insektisida sintetis, maka pilih yang paling beracun seperti piretroid (Decis, Karate, Klartan). Mereka tetap aktif selama 20 hari atau lebih, bahkan dalam kondisi panas atau berangin. Piretroid membunuh telur Lepidoptera. Namun resikonya, waktu panen harus ditunda setidaknya sekitar 7 hari dan 14 hari jika daunnya untuk dimakan mentah. Hindari menggunakan insektisida sintetis lebih dari 2 atau 3 kali dalam satu musim, karena menimbulkan resistensi terhadap pestisida dan serangan kutu.

Penyakit, Serangan Jamur

Penyakit yang paling banyak menyerang tanaman kelor adalah serangan jamur, terutama jamur Cercospora spp dan Septoria lycopersici. Bintik-bintik cokelat dapat muncul pada daun dan kemudian menyebar menutupi permukaan daun sepenuhnya, menyebabkan daun menguning dan mati.
Alternaria juga sering dengan ciri munculnya warna coklat gelap dengan bintik-bintik lingkaran konsentris pada sudut daun. Tanda hitam atau coklat juga muncul pada cabang-cabang. Jamur ini dikenal sebagai Alternaria solani. Timbulnya penyakit ini sulit untuk dideteksi dan seringkali terlambat untuk diatasi, sehingga defoliasi tidak bisa dihindari. Hal yang penting adalah mengingat periode pada saat gejala muncul, agar dapat bertindak lebih awal pada musim berikutnya. Gunakan fungisida nabati untuk mengatasinya.
Dalam pertanian organik, sisa gulma sering disimpan disekitar pohon dapat menjadi sarang tumbuhnya jamur. Daun dan tunas muda harus diperiksa secara teratur untuk mengurangi serangan jamur. Sebuah deteksi dini atas serangan jamur, dapat menyelamatkan banyak tanaman muda dari kehancuran. Ekstrak daun nimba atau ekstrak biji dapat disemprotkan pada tanaman untuk mengendalikan serangan hama dan jamur. Meskipun perawatan ini tidak seefektif menggunakan produk kimia, namun menjadi pilihan terbaik mengingat bagian-bagian tanaman kelor dikonsumsi oleh manusia. Ekstrak nimba harus digunakan sedini mungkin dan disemprot berulang kali. Ekstrak Nimba tidak beracun bagi manusia. Penggunaan ekstrak biji, lebih efektif dibanding ekstrak daunnya.

Pemangkasan

Setelah pemangkasan awal untuk membentuk pohon, pemangkasan pemeliharaan diperlukan. Hal ini dapat dilakukan pada setiap panen, jika daun dipanen dengan cara memotong semua batang di atas ketinggian tertentu. Jika daun yang dipanen dengan memetik, atau jika pohon tersebut tidak secepatnya dipanen saat musim kemarau, bentuk lebat bisa hilang dan pemangkasan yang baik harus dilakukan pada awal musim hujan. Di Niger, pohon Kelor ditebang 20 cm di atas tanah sekali atau dua kali setahun. Jika batang utama terlalu tebal, cabang terminal dapat ditebang seperti dalam pemangkasan awal. Dalam kasus apapun, adalah penting untuk memotong tepat di atas mata ruas untuk menghindari busuk batang.
Pada pohon Kelor yang berasal dari biji, pemangkasan membantu mendorong buah atau polong tumbuh lebih banyak dan lebih besar. Pangkas batang saat tinggi tanaman mencapai sekitar satu meter untuk merangsang percabangan.

Hama dan Penyakit : http://www.kelor.info/2015/04/hama-dan-penyakit.html

Pemupukan

Kelor dapat menghasilkan daun dalam jumlah besar, bila mendapat cukup zat hara atau pupuk organik. Kandungan daun Kelor kaya protein dan mineral, yang berarti bahwa tanah harus menyediakan nitrogen dan mineral yang cukup bagi tanaman.
Dibanding pupuk kimia, pupuk kandang atau kompos dapat memberikan nutrisi yang diperlukan serta memperbaiki struktur tanah. Pemberian bokashi yang merupakan campuran pupuk kandang, kompos dan jerami kering, yang difermentasi dengan mikroorganisma, sangat baik bagi pertumbuhan tanaman kelor.
Pemupukan harus dilakukan selama persiapan lahan, sebelum penyemaian. Setelah itu penting untuk memberikan pupuk kandang atau kompos atau bokashi setidaknya sekali setahun, misalnya sebelum musim hujan, ketika pohon-pohon akan memulai suatu periode pertumbuhan yang intens.

Pemangkasan : http://www.kelor.info/2015/04/pemangkasan.html

Pemberian Mulsa

Pemasangan mulsa dilakukan dengan maksud untuk menutupi tanah dengan tanaman atau bahan lain agar mengurangi penguapan dan hilangnya kelembaban tanah serta untuk meminimalkan kebutuhan irigasi selama musim kering. Pemasangan mulsa juga dapat mengurangi pertumbuhan gulma.

Pemupukan : http://www.kelor.info/2015/04/pemupukan.html

Penyiangan

Penyiangan manual dengan cangkul dimaksudkan untuk menghilangkan gulma dan menggemburkan tanah agar areal tanaman memiliki aerasi yang baik. Penyiangan harus dilakukan secara teratur untuk menghindari persaingan zat hara dalam media tanam atau tanah, terutama untuk nitrogen. Jika tidak disiangi dengan benar, pohon Kelor akan menghasilkan daun lebih sedikit dan daun pada pangkal tanaman akan kuning. Penyiangan harus lebih sering terutama pada saat tanaman masih muda dan batang pohon masih kecil, dimana cahaya masih dapat mencapai tanah.
Dianjurkan untuk penanaman Kelor secara intensif (perkebunan) penyiangan untuk mengontrol gulma setidaknya dilakukan 4 kali dalam setahun, dengan frekuensi yang lebih tinggi selama musim hujan.
Pada saat melakukan penyiangan, sisa gulma sebaiknya dibiarkan pada tanah sebagai mulsa untuk mengurangi penguapan dan menyuburkan tanah. Mengubur gulma tidak diperlukan karena tanah tropis memiliki kapasitas yang sangat rendah untuk mempertahankan mineral dari waktu ke waktu. Lebih baik membiarkan gulma melapuk dan semakin menyuburkan tanah. Mengubur sisa tanaman harus dihindari terutama di lahan miring untuk membatasi erosi tanah.

Irigasi

Biji Kelor dapat berkecambah dan tumbuh tanpa irigasi jika ditaburkan pada musim hujan. Akar berbonggol yang tumbuh dan mengembang dalam dua puluh hari, memungkinkan tanaman muda untuk tahan kekeringan. Namun, untuk pertumbuhan yang optimal, disarankan untuk mengairi secara teratur selama 3 bulan pertama setelah tanam. Irigasi juga diperlukan untuk menghasilkan daun sepanjang tahun, termasuk pada musim kemarau.
Apabila ketersediaan air tidak mencukupi, pilihan lainnya adalah berhenti produksi selama musim kemarau karena pohon-pohon akan merontokkan daunnya tetapi tidak akan mati. Pada awal musim hujan, merupakan waktu pemangkasan yang baik dan menambahkan beberapa pupuk organik akan memastikan bahwa pohon-pohon mulai memproduksi cabang baru dan daun.
Setiap sistem irigasi yang sesuai dapat digunakan misalnya selang karet, penyiraman biasa, sprinkler atau drippers. Idealnya, irigasi harus dilakukan pada malam hari, pagi atau malam, untuk mengurangi penguapan. Jika air sulit, pemasangan mulsa atau penyiangan yang dangkal juga akan menurunkan penguapan.

Penyiangan : http://www.kelor.info/2015/04/penyiangan.html

Pemeliharaan

Penanaman Kelor dalam skala usaha yang besar, membutuhkan banyak perawatan dan pemeliharaan untuk menghasilkan hasil yang diharapkan.  Pemeliharaan dan perawatan tersebut meliputi :

Membentuk pohon

Pohon Kelor cenderung menghasilkan cabang panjang yang tumbuh secara vertikal dan menghasilkan daun dan buah-buahan hanya pada ujung-ujungnya, sehingga hasil panen akan rendah jika pohon dibiarkan tumbuh secara alami. Pohon bisa tumbuh hingga ketinggian sekitar 3 sampai 4 meter pada tahun pertama dan terus sekitar 10-12 m setelahnya. Oleh karena itu penting untuk bentuk tajuk pohon yang baik ketika pohon masih muda, dengan cara meningkatkan lateral yang bercabang sehingga menciptakan pertumbuhan yang lebat.
Memangkas tunas pada batang utama diperlukan bila pohon mencapai ketinggian 50 cm sampai 1 m. Hal ini akan memicu pertumbuhan cabang lateral dan akan mendorong pertumbuhan cabang lateral yang banyak, sehingga meningkatkan hasil dan mengurangi ketinggian pohon. Selain itu, pemangkasan akan mengurangi resiko kerusakan akibat angin kencang dan membuat pemungutan hasil panen lebih mudah.
Pemangkasan bisa dilakukan dengan kuku jari karena batang pohon masih lunak. Bila pohon sudah terlanjur tua atau pemangkasan tidak dilakukan sedini mungkin, batang utama dapat dipotong dengan golok atau gergaji tepat di atas sebuah mata cabang. Pemotongan di ruas batang akan menyebabkan batang busuk sampai pada batas mata cabang dan akan memicu pertumbuhan penyakit dan parasit.

Penanaman Kelor

Penanaman bibit Kelor memiliki perlakuan berbeda sesuai dengan tujuan produksi hasil panennya, yaitu produksi daun atau produksi polong dan bijinya. 
1.  Produksi daun
Penanaman dengan tujuan memproduksi daun dapat dilakukan secara intensif, semi intensif dan agroforestry.
Produksi intensif
Jarak tanaman harus 15 x 15 cm atau 20 x 10 cm, dengan lorong yang cukup (misalnya setiap 4 meter) untuk pemeliharaan dan pemanenan.  Cara lainnya adalah dengan membuat larikan atau guludan dengan jarak antar bari atau guludan 45 cm dan bibit ditanam setiap 5 cm pada larikan. Jarak antar larikan bisa juga dibuat hanya 30 cm, namun bibit yang ditanam harus pada jarak yang lebih renggang, sekitar 10 sampai 20 cm. Sistem intensif sesuai untuk produksi dau skala komersial, tetapi membutuhkan pengelolaan yang cermat. Penyiangan, pemupukan dan pencegahan penyakit membutuhkan keterampilan lebih karena kepadatan tanaman tinggi.
Semi-intensif produksi
Jarak tanam dibuat renggang, antara 50 cm sampai 1 m. Pola ini lebih cocok untuk petani skala kecil, memberikan hasil yang cukup baik namun dengan pemeliharaan yang minimal.
agroforestry
Tanaman Kelor tahan terhadap naungan, sehingga bibit Kelor dapat ditanam diantara lorong-lorong pohon lainnya dengan pola tumpang sari. Jarak antara baris kelor harus 2 sampai 4 meter, dan penanaman harus mengarah ke Timur-Barat agar dapat menerima cukup matahari.
Meskipun dapat ditanam dengan pola tumpangsari, namun sebaiknya tidak dengan tanaman yang :
  • membutuhkan banyak nitrogen, seperti jagung atau singkong;
  • memerlukan perawatan kimia;
  • pada saat pertumbuhan awal tanaman, dapat saling menutupi sehingga tanaman tidak optimal menerima sinar matahari (millet, sorgum).
Tumpangsari yang baik untuk Kelor adalah tanaman yang dapat menyuburkan tanah, seperti tanaman polong-polongan (kacang tanah, kedelai atau kacang-kacangan).
2.  Produksi benih
Jarak tanam harus lebih luas untuk produksi polong atau biji, setidaknya memiliki jarak 2,5 m antar pohon. Menggunakan pola tanam segitiga sama sisi, 3 x 3 x meter, akan mengoptimalkan kepadatan populasi tanaman.


Penyiapan Lahan

Kemudahan dalam penyebaran akar merupakan kondisi yang diperlukan dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman Kelor. Oleh karenanya, Kelor memerlukan tanah yang baik-kering liat atau berpasir untuk pertumbuhan yang optimal.
Areal penanaman harus bersih dari rumput-rumputan atau jenis gulma pengganggu lainnya. Jika jarak tanam rapat, tanah harus dibajak dan digaru dengan kedalaman maksimum 30 cm. Namun jika jarak tanam renggang (> 1 m x 1 m), lebih baik untuk menggali lubang dan menutupnya kembali. Hal ini memastikan sistem penetrasi akar yang baik tanpa menyebabkan erosi tanah terlalu banyak (membajak tanah dapat berisiko erosi atau longsor pada saat hujan lebat, angin atau pada tanah dengan kemiringan yang curam. Lubang harus memiliki kedalaman 30 sampai 50 cm dengan lebar 20 sampai 40 cm. Ketika mengisi lubang tanam, campur tanah dengan pupuk kandang atau kompos.


Perbanyakan Kelor

Perbanyakan Kelor
Kelor sangat mudah ditanam baik dengan menggunakan stek maupun biji.  Penanaman dengan stek merupakan praktek yang paling umum dilakukan sesuai dengan fungsinya sebagai batas tanah, pagar hidup ataupun batang perambat. Perbanyakan dengan stek cenderung memberikan produksi biomas yang lebih banyak karena tanaman cenderung menghasilkan banyak cabang yang rimbun sedangkan perbanyakan dengan biji menyebabkan tanaman cenderung tumbuh keatas dengan batang utama dan percabangan yang sedikit.
1.  Perbanyakan dengan stek batang
Perbanyakan dengan batang membutuhkan batang stek dengan tinggi antara 0,5 – 1,5 m disesuaikan dengan kebutuhan dan diameter 4 sampai 5 cm. Penanaman dengan batang stek yang pendek dapat dilakukan pada pekarangan rumah, namun untuk kebun diperlukan batang yang tinggi untuk melindungi tanaman dari ternak. Batang stek yang digunakan sebaiknya berasal dari tanaman yang sehat dan berumur lebih dari enam bulan. Semakin besar lingkaran batang stek semakin besar peluangnya untuk hidup.
Penanaman stek dilakukan dengan membuat lubang sedalam 10 – 15 cm dan dihindari melakukan tujak langsung yang dapat merusak bagian kulit ujung batang sehingga mengganggu tempat pertumbuhan perakaran. Pada bagian ujung stek dipotong diagonal untuk memperluas bidang pertumbuhan akar sehingga tanaman dapat bertumbuh dengan cepat dan dengan perakaran yang kokoh. Batang stek setelah dipotong tidak boleh dibiarkan lebih dari tiga hari sebelum ditanam. Ketika ditanam, sepertiga dari batang harus terkubur dalam tanah.
Waktu penanaman stek batang terbaik adalah pada akhir musim kemarau sampai awal musim hujan. Jarak tanam sangat ditentukan oleh tujuan penanamannya. Bila dimaksudkan sebagai tanaman pagar, maka jarak tanam harus dibuat rapat untuk mencegah masuknya hewan liar kedalam kebun.
Tanaman yang berasal dari stek batang, tidak akan memiliki sistem akar yang mendalam dan akan lebih sensitif terhadap angin dan kekeringan. Stek batang juga lebih sensitif terhadap serangan rayap.
 2.  Perbanyakan dengan biji
Perbanyakan dengan biji mempunyai persyaratan yang berbeda dengan perbanyakan dengan stek batang. Tanaman yang diperbanyak dengan biji mempunyai pertumbuhan yang sangat lamban pada awal karena pertumbuhan lebih kepada pengembangan akar sehingga tanaman sangat rentan terhadap persaingan dengan gulma sehingga tanaman perlu disiang dengan teratur, namun setelah akar bertumbuh dengan baik tanaman menjadi lebih kokoh, tumbuh dengan cepat, tahan kekeringan dan mampu mengasilkan biomas daun yang tinggi. Oleh karena itu perlu dilakukan beberapa tindakan untuk dapat mempercepat pertumbuhan kelor yang ditanam dengan biji.
a.    Pemilihan biji
Biji yang ditanam sebaiknya berasal dari biji yang sudah diseleksi berasal dari tanaman yang sehat, dipanen pada waktu buah polong kelor sudah tua dan biji dikeringkan dengan baik. Biji yang dipilih sebagai calon benih adalah biji yang sehat penampilan biji tidak keriput, cacat atau rusak.

b.    Perlakuan terhadap biji
Biji yang sudah diseleksi sebagai calon benih sebelum ditanam direndam dalam air hangat dan dibiarkan selama satu malam atau sampai biji terlihat mengembang, biji yang mengapung sebaiknya dibuang dan tidak digunakan sebagai benih. Biji yang sudah direndam kemudian ditiriskan dan dapat ditanam segera atau paling lambat sehari setelah ditiriskan.
Biji Kelor dapat diambil dari polong atau buahnya yang sudah tua, berwarna coklat dan mudah pecah.  Namun, bila mendapatkannya dari sumber lainnya, maka pilihlah sumber yang dapat dipercaya. Benih yang baik harus layak, berisi, bersih dan bebas penyakit. Benih tidak boleh disimpan dalam waktu lama karena biji Kelor akan kehilangan viabilitas (daya kecambah) setelah sekitar satu tahun. Biasanya, dalam satu kilogram biji Kelor, terdapat sekitar 4000 biji kelor.
Biji Kelor dapat disemaikan dalam polybag atau tray benih, di persemaian atau ditanam langsung di kebun. Sebaiknya, penyemaian langsung dilakukan bila yakin bahwa daya tumbuh dan laju perkecambahan biji yang ditanam cukup tinggi.
Menanam biji di persemaian memiliki kelemahan sebagai berikut :
  • Membutuhkan lebih banyak pekerjaan, terutama ketika transplantasi
  • Transplantasi dapat merusak akar tunggang yang rapuh dan penting dalam menjamin hasil panen serta ketahanan tanaman terhadap kekeringan.
Sedangkan produksi dalam polybag memiliki kelemahan sebagai berikut:
  • Memakan waktu: mengisi dan menempatkan polybag, perawatan, transportasi dan transplantasi.
  • Membutuhkan biaya lebih tinggi untuk tenaga kerja dan bahan-bahannya.
c. Penyemaian di Persemaian
Biji harus ditabur pada kedalaman maksimum 2 cm. Lubang tanam yang terlalu dalam, akan sangat mengurangi tingkat perkecambahan. Tiap lubang dapat diisi satu atau dua biji. Bila harga biji mahal atau sulit untuk memperolehnya, pilihan yang lebih baik adalah dengan menanam satu biji saja dan menunggu dua minggu untuk perkecambahan. Bila ada yang gagal tumbuh, maka penanaman diulang. Namun bila kualitas biji tidak diketahui dengan pasti atau masa penyemaian tidak optimal, gunakan dua biji per lubang, ini akan sangat menghemat waktu dibanding harus tanam ulang.
Jika dua biji berkecambah, tanaman yang kurang bagus (lemah) dapat dicabut setelah mencapai ketinggian sekitar 30 cm. Lakukan dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan sistem akar pada tanaman. Transplantasi bibit yang diperbanyak dengan metode penyemaian langsung tidak disarankan, karena berisiko tinggi merusak akar tunggang.
Biji kelor berkecambah 5 sampai 12 hari setelah tanam. Jika biji tidak berkecambah setelah dua minggu, harus diganti karena tanaman tidak akan tumbuh dengan baik nantinya. Sebaiknya periksa lubang tanam, apakah ada serangan semut atau rayap terhadap biji yang ditanam. Jika hal ini terjadi, lubang harus diberi larutan insektisida, dan gunakan yang alami seperti daun nimba. Setelah itu penyemaian dapat dilakukan kembali.
d. Penyemaian dalam polybag atau pot
Polybag yang sesuai adalah polietilen, berlubang untuk aerasi dan membuang kelebihan air, serta gunakan media tanam kompos. Lubang tanam tidak boleh lebih dari 2 cm agar biji dapat berkecambah dalam waktu 5-12 hari setelah tanam.  Pasalnya, lebih dari rentang waktu itu, dapat dipastikan biji tidak berkecambah dan kalau pun berkecambah, nantinya tanaman tidak akan tumbuh baik.
Tempatkan polybag di daerah yang sedikit ternaungi agar terlindungi dari hujan lebat atau panas yang terik. Siram setiap 2 sampai 3 hari tergantung pada kelembaban tanah, dianjurkan 10-20 ml air untuk setiap polybag. Pada tahap ini tanaman harus terlindung dengan baik dari belalang, rayap dan hewan lain.
Pada saat biji sudah berkecambah dan muncul daun, maka penyiraman harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar batang tanaman yang masih lemah tidak patah. Tanaman yang rebah harus ditopang dan diperlakukan dengan sangat hati-hati. Tanaman Kelor muda harus dirawat selama 4-6 minggu sebelum tanam, atau ketika tinggi tanaman sudah sekitar 30 cm. Lepaskan tanaman dari polybag dan pastikan bahwa akar tanaman tidak rusak.
Sumber : http://kelorina.com/budidaya/perbanyakan-tanaman/